AGNEZMO “THE REAL DREAM WARRIOR”
Oleh : Junedi Ragansan Purba
“Dream, Believe, and Make It
Happen”, itulah tagline cerdas dan
inspiratif dari seorang Agnez Mo untuk menginspirasi lintas generasi di
Indonesia bahkan di dunia, terutama generasi muda untuk berani bermimpi besar
dan berani berjuang untuk mewujudkannya dengan keyakinan yang besar pula. Meski
tak gampang dan tidak semudah membalikkan telapak tangan, perjuangan panjang
dan proses yang keras ternyata berani untuk dilalui oleh artis multitalenta yang
menyelesaikan masa sekolah SMP dan SMA hanya dalam kurun waktu empat tahun
tersebut. Pekerja keras dan perfeksionis, kesan itulah yang terlihat begitu
nyata melekat pada sosok seorang Agnez Mo yang tak pernah setengah-setengah untuk
berjuang meraih mimpinya. Tak bisa dipungkiri, prestasinya yang cemerlang telah
mengukuhkan namanya di posisi puncak industri hiburan tanah air dengan
karya-karya yang berkualitas selama lebih dari dua dekade. Maka tak heran jika
berbagai kemenangan “ajang penghargaan berkualitas” kerap “menghampiri”
pelantun lagu Paralyzed tersebut. Guys, don’t said that it’s a lucky, she
deserved of all that awards becoz of her quality and hardwork. No doubt, Agnez
Mo is one of the most awarded winning artist in Indonesia and Asia, next to the
world. Proud!
Siapa
berani bermimpi besar, kepadanya diberi kekuatan besar untuk berjuang,
Siapa
berani berjuang dan tetap tegar, kepadanya keajabaian akan dinyatakan untuk jadi pemenang.
Well known worldwide as a big
entertainer atau yang lebih familiar kita kenal dengan istilah “go international” merupakan salah satu
dari sekian banyak impian besar seorang Agnez Mo dalam karirnya di dunia
entertainment. Ibarat petir di siang bolong, kata “go international” yang dulu diucapkan oleh teman duet Keith Martin
di lagu I’ll Light a Candle tersebut
seolah-olah seperti bola api yang membakar telinga orang-orang pesimis yang
mungkin saja tidak memiliki impian pada saat itu. Tak pelak, pernyataan tersebut menjadi kontroversi yang
berkepanjangan dan menimbulkan reaksi negatif yang terkesan “brutal”. Tak
sedikit orang yang menertawakan impian tersebut karena dianggap tidak masuk
akal, terlebih pada saat itu Agnez masih berusia belasan tahun dan mungkin dipandang
sebelah mata oleh orang-orang yang sepertinya tidak mau berkompetisi dengan nilai-nilai
sportivitas tanpa memandang usia. “Aku
muda, aku bisa, leo leo leo yeahhh!
“It’s imposibble, arogan,
sombong, merasa paling hebat, mimpi ketinggian”, itulah reaksi negatif dari berbagai
kalangan pada saat itu, mulai dari awak media yang kerap menulis berita miring
untuk menyindir, bahkan beberapa “musisi dan selebriti abal-abal” yang menggonggong
karena meragukan atau mungkin memang tidak menginginkan impian itu terwujud. Who knows?, but it’s true! Sebagai pribadi yang cerdas, Agnez menjadikan semua
celaan dan keraguan tersebut sebagai motivasi dan batu loncatan untuk
membuktikan bahwa mimpinya layak diperjuangkan. Walaupun banyak yang mencibir
dengan begitu liar, namun tak sedikit pula yang tetap setia mendukung karir
pemenang tujuh kategori sekaligus dalam ajang JPop Asia International Music
Awards tersebut. Her God, her family, her best friends, and her most
die hard fans will always be there for her journey.
Ketika orang lain dengan begitu bahagai menertawakanmu,
Sesungguhnya saat itulah dengan begitu sedih mereka
sedang menangisi dirinya sendiri.
Jika kita teliti dengan cermat, tentu sangat tidak mungkin dengan
sendirinya kata “go international” diucapkan jika pada saat itu tidak ada yang
bertanya apa yang menjadi resolusi atau impian Agnez kedepan. Terlepas dari
faktor spontanitas atau karena Agnez dan manajemennya memang sudah merencanakan
resolusi untuk menjadi artis yang mendunia, ucapan Agnez untuk “go international” adalah jawaban yang
sangat tepat pada saat itu walaupun dengan resiko yang tidak gampang. Bayangkan
jika Agnez tidak pernah mengucapkan bahwa dia memiliki impian untuk “go international” pada saat itu, mungkin
saja ceritanya akan menjadi berbeda dengan perjuangan panjang dan kerja keras
Agnez untuk mencatatkan namanya sebagai artis berkualitas kelas dunia seperti saat ini. Dear
all good people, “Agnez tidak pernah mengumbar sensasi untuk pencitraan akan
hal ini, hanya orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mendramatisir pemberitaan
tanpa konfirmasi kepada orang yang bersangkutan”. Semoga orang-orang yang dulu pernah
meragukan dan mencela impian Agnez masih dalam keadaan sehat hingga saat ini,
sehingga mereka masih dapat melihat sesuatu yang telah nyata dari mimpi besar
seorang anak bangsa. Love is the best
way!
Forgive and love the other like you love yourself,
becoz you’ll get much from love more than you can give.
Selangkah lagi sepertinya akan
menjadi momen penting untuk menggenapi ribuan kilometer perjalanan Agnez menuju
panggung dunia. Ibarat anak tangga, satu per satu ia lalui sebagai proses yang
sangat berharga untuk mempertajam kualitas dirinya. Mungkin itu terasa begitu
lama bagi sebagian orang, tapi faktanya adalah bahwa tidak ada lorong waktu
menuju kesana dan kualitas benar-benar menjadi taruhannya. Bayangkan, dua puluh
tahun berkarya tanpa lelah, dan mimpi itu masih berkobar dengan semangat '45 yang
tetap sama hingga saat ini. Dream comes true, peluncuran
single internasional berjudul “Coke
Bottle” dan kerjasama Agnez dengan beberapa musisi dan selebriti kelas dunia
serta kemunculannya di berbagai event penting di Amerika semakin mempertegas
bahwa waktunya segera tiba. It’s the time
for Indonesia to shake the world.
Sebagaimana
benih, ia harus ditanam dan dirawat walau bertahun-tahun hingga berbuah,
Begitu juga mimpi, ia harus dibangun dan dikejar walau bertahun-tahun
hingga nyata tanpa menyerah.
Faith in God, itulah dasar yang kuat oleh keyakinan kepada Sang
Pencipta atas segala sesuatu yang kita harapkan dan menjadi bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat. The power
of Faith, Love, Hope and Forgiveness, kekuatan itulah yang membuat bendera
impian tersebut tetap berkibar dengan gagahnya. Jujur saja, jika Agnez tidak
benar-benar taat secara rohani dan tidak setia untuk mengandalkan Tuhan,
mungkin saja tidak ada cerita kesuksesan besar seperti saat ini dengan tetap
berada di jalan yang benar. Faktanya dapat kita lihat dengan jelas lewat pemberitaan
di berbagai media, sangat jarang untuk artis Indonesia bahkan artis dunia untuk
dapat berprestasi dan memiliki kehidupan yang benar secara seimbang. No matter who we are, let’s grow up together
in our faith. WE ARE ONE, WE ARE LOVE!.
Mimpi itu
memang gratis, sehingga tidak ada yang membelinya,
Tapi
darahmu ‘kan kau teteskan sampai habis, karena uang saja tak dapat
mewujudkannya.
(JRagansan
Purba)
Comments
Post a Comment